
Kendari, Radarsultra.co.id – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke 76 tahun pada tanggal 17 Agustus 2021, perwakilan dari lintas agama menggelar zikir dan doa kebangsaan, dalam acara tersebut turut hadir Presiden Joko Widodo ( Jokowi ), Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Watimpres dan sejumlah tokoh lintas agama. Minggu malam (1/8/2021).

Ketgam : Presiden Joko Widodo, saat mengikuti zikir dan doa bersama menyambut HUT RI ke 76 Tahun
Dalam kesempatan itu Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir turut mengikuti Zikir dan Doa Kebangsaan menyambut HUT RI Ke 76 tahun secara daring di Media Center Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota.
Dikutip dari https://www.presidenri.go.id/ Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini merupakan berkat rahmat Allah Swt. Tuhan Yang Mahakuasa, buah perjuangan dari para syuhada, dan semangat persatuan dan kebersamaan dari seluruh anak bangsa tanpa mengenal perbedaan suku, agama, dan juga golongan. Saya percaya, semangat kebersamaan dan gotong royong yang diwarisi oleh para pendiri bangsa akan selalu melekat dalam jiwa kita laksana api yang menyala-nyala, terutama di saat bangsa dan negara kita menghadapi ujian dan tantangan.
Melalui zikir dan doa bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan dalam acara tersebut tidak hanya diikuti oleh umat muslim namun juga sejumlah tokoh lintas agama.
“Berhimpun para tokoh lintas agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu kita semua bersama-sama memanjatkan doa sesuai keyakinan dan tata cara masing-masing untuk keselamatan dan kemaslahatan seluruh bangsa,” kata Yaqut.
Menag mengatakan sebagai umat beragama doa merupakan senjata ampuh bagi orang yang beriman. Doa adalan penenang jiwa dan penumbuh harapan hidup.
“Kehidupan harus dijaga sebagai anugerah terbesar dari Tuhan. Kita percaya atas kemahasempurnaan Tuhan dan kita yakin bahwa hanya Allah, Tuhan yang memiliki sikap Rohman dan Rohim pasti akan menolong dan menyelamatkan kita semua baik sebagai individu sebagai masyarakat maupun sebagai bangsa,” ujarnya.